iN-indonesia.com - Gunung LAWU merupakan salah satu Gunung di Jawa yang berlokasi di wilayah perbatasan Karanganyar Jawa Tengah dan Ngawi Jawa Timur dan Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3265 Meter di atas permukaan laut (MDPL).
Dari cerita yang berkembang di masyarakat pada masa Kerajaan Majapahit, konon Gunung Lawu merupakan tempat bagi Prabu Brawijaya ke 5 dan para pengikutnya dalam memgasingkan diri.
Kala.itu, di masa Kerajaan Majapahit Prabu Brawijaya ke-5 bersama pengikutnya memutuskan keluar dari Kerajaan Majapahit dan memilih mengasingkan diri di Gunung Lawu Jawa Timur.
Baca Juga: Berkah Ramadhan, Polsek Tegal Selatan Polres Tegal Kota Bagikan 700 Tajil Bareng Pokdarkamtibmas
Gunung LAWU merupakan salah satu Gunung di Jawa yang berlokasi di wilayah perbatasan Karanganyar Jawa Tengah dan Ngawi Jawa Timur, pesona alamnya yang anggun dan sangat memukau tak kalah dengan pesona alam Gunung lainnya.
Untuk mendaki Gunung Lawu ada beberapa titik menuju puncak Gunung Lawu yang harus dilalui dan konon menjadi Mitos sebagai salah satu Gunung di Jawa yang paling Sakral dan Angker di Tanah Jawa.
Antara lain Pos pertama, yakni melalui Mbah, kemudian Pos Ke 2 yakni Brakseng, Pos ke 3 Cemoro Dowo, Pos ke 4 Penggik, Pos Ke 5 Bulak peperangan dan Pos Ke 6 Gupakan Menjangan Pasar Dieng dan Puncak Lawu.
Baca Juga: Razia Petasan, Polres Tegal Kota Berhasil Gagalkan Peredaran Ratusan Petasan
Gunung Lawu seringkali dikaitkan dengan kisah-kisah mistis dalam dunia pendakian hingga saat ini masih juga belum ditemukan asal-usul Mengapa gunung ini bisa terkenal sebagai gunung angker di Pulau Jawa
Tapi satu hal yang pasti bisa dibalik Gunung Lawu ada kaitannya dengan kerajaan Majapahit yang terakhir Prabu Brawijaya ke-5 dan biasanya pada saat Bulan Suro lokasi Gunung Lawu ini ramai pengunjung.
Menurut cerita rakyat yang berkembang Gunung Lawu berkaitan dengan keberadaan Kerajaan Majapahit yang terakhir yakni Prabu Brawijaya ke 5 untuk moqsa dan menyendiri.
Baca Juga: Niat Tawuran 5 Remaja Berbekal Senjata Tajam Diamankan Patroli Malam Samapta Polres Tegal Kota
di suatu malam sang Prabu mendapat petunjuk bahwa kelak Majapahit akan runtuh dan digantikan dengan kerajaan Islam Demak yang dipimpin oleh Raden Patah anaknya sendiri
sang Prabu memutuskan untuk keluar dari istana bersama abdinya yang setia Ki Sabdo Palon sebelum sampai di puncaknya mereka bertemu dengan dua orang kepala dusun yang bernama Dipamanggala dan Wangsa Manggala.
Artikel Terkait
Polsek Tarub Respon Cepat Laporan Warga, Amankan 3 Remaja Diduga Akan Perang Sarung
Razia Petasan, Polres Tegal Kota Berhasil Gagalkan Peredaran Ratusan Petasan
Sultan di Bunta Inisial J Ditangkap Polisi Diduga Timbun BBM Puluhan Ton
Honda Supra Fit Facelift 2023 Ini Sungguh Irit BBM, Motor Bebek Termurah yang Pernah Ada!
Berkah Ramadhan, Polsek Tegal Selatan Polres Tegal Kota Bagikan 700 Tajil Bareng Pokdarkamtibmas